Kenapa Christmas Sering Disingkat Xmas?

Desember dan Hari Natal adalah suatu kesatuan yang tak bisa dipisahkan. Jika bicara soal bulan kedua belas, hal yang muncul adalah Hari Natal dan libur akhir tahun. Perayaan Hari Natal, yang dirayakan oleh umat Kristiani di dunia, sangat identik dengan pohon Natal, salju (bagi negara-negara subtropis), kado Natal, Sinterklas, dan ucapan Merry Xmas.

 

Lalu, kenapa ucapan-ucapan di kartu Natal atau gambar-gambar kerap ditulis Xmas, alih-alih Christmas? Ternyata ada alasannya, rekan-rekan. Semua itu berakar pada Bahasa Yunani. Pada abjad Yunani, huruf X dibaca sebagai chi. Nah, Yesus Kristus, atau Christos dalam Bahasa Yunani, berawalan chi, maka dari itu penulisannya menjadi Χριστός; diawali dengan huruf X di depannya. Penggunaan huruf X untuk menyingkat kata Christ pada Christos sudah dilakukan sejak zaman Kekaisaran Romawi. Berlanjut kemudian pada abad ke-10, orang-orang Inggris Raya juga menggunakan huruf X untuk menggantikan Christ pada kata Christmas. Semakin ke sini, penggunaan Xmas sendiri pada akhirnya menjadi sebuah kewajaran mengingat banyaknya orang yang menggunakannya; selain karena lebih singkat secara penulisan. Namun seiring waktu berjalan, timbul beberapa pihak yang menyatakan ketidaksukaan atas cara penulisan Xmas ini.

 

Terlepas dari itu, penggunaan Xmas sudah menjadi kewajaran dan umum digunakan. Lagi pula, yang penting dari Natal bukanlah soal bagaimana cara kita mengucapkannya, bukan? Selamat merayakan Hari Natal bagi rekan-rekan yang merayakannya! Salam #PeopleDevelopment!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Gramedia Academy

Promoting people development by conducting trainings and events based on books published by Gramedia Publishers

Telephone. (021) 53677834
WhatsApp. +6287793103435
Email. [email protected]