Kilas Balik Gramedia Academy di Bulan Juni

Bukan rahasia lagi kalau bahasa Inggris merupakan salah satu bahasa asing yang dipakai di dunia internasional. Artinya, penguasaan bahasa Inggris akan sangat menunjang di segala bidang; baik dalam sosial mau pun bisnis. Dengan urgensi penguasaan bahasa Inggris yang begitu tinggi, sayangnya Indonesia hanya menempati posisi di bawah rata-rata; berada di peringkat 81 dari 111 negara berdasarkan acuan laporan indeks kefasihan berbahasa Inggris yang dilakukan pada kuartal akhir 2022 lalu (Kompas.com, 2022). Hasil ini malah menunjukkan tren penurunan dibanding tahun 2021 yang lalu, di mana Indonesia berada satu peringkat lebih baik (cnnindonesia.com, 2022).

Yang tampak dari hasil laporan indeks tersebut adalah kurangnya penguasaan bahasa Inggris, baik dalam bentuk lisan mau pun tulisan, bagi warga usia produktif di negara Indonesia. Orang Indonesia sering berpikir bahwa bahasa Inggris lisan (spoken) lebih sulit dibanding bahasa Inggris tertulis (written). Tapi nyatanya, beragam kesalahan cukup sering terjadi saat menulis menggunakan bahasa Inggris. Apa saja yang sering salah dan bagaimana seharusnya? Berikut beberapa poin kesalahan umum yang sering terjadi saat menulis dalam bahasa Inggris.

  • Subject dan Verb tak sama
    Kesamaan subyek dengan kata kerja (verba), atau Subject-Verb Agreement, sangat penting untuk diperhatikan. Yang dimaksud dengan Subject-Verb Agreement adalah bentuk subyek harus sama dengan bentuk verbanya; jika subyeknya adalah bentuk tunggal (singular), maka verbanya juga harus dalam bentuk tunggal.
    Contohnya:
    • The players play well. = Subyek (cetak tebal) dan verba (garis bawah) sama-sama dalam bentuk plural di Simple Present.
    • Tom lives in Bogor. = Subyek (cetak tebal) dan verba (garis bawah) sama-sama dalam bentuk singular di Simple Present.
  • Homofon
    Homofon merupakan sebuah kata yang memiliki bunyi sama, namun penulisan dan maknanya berbeda. Contohnya adalah kata they’re dengan their, atau two dengan too.

    Homofon bisa membuat penulis agak kerepotan, apalagi jika menulis sambil mendengarkan atau biasa kita sebut dengan melakukan transkrip. Kunci agar terhindar dari dilema homofon ini adalah melihat konteks atau topik yang sedang dibahas.
  • Inkonsistensi verba
    Bahasa Inggris memiliki banyak pola tata bahasa atau tenses. Tapi umumnya mereka terbagi jadi tiga: past (lampau), present (kini), & future (nanti/masa depan). Yang perlu diingat adalah jangan mengubah verba tanpa tujuan yang jelas; jika kalimat tersebut sudah menggunakan verba bentuk lampau, maka jangan berubah jadi bentuk kini tanpa tujuan yang jelas. Perhatikan tata bahasa yang ingin digunakan, konsisten dalam penggunaannya, dan jangan mengganti bentuk verba jika tidak ada tujuan yang jelas.
  • Kata ganti orang tidak sesuai
    Kata ganti orang atau personal pronouns itu sederhana, tapi bisa jadi masalah. Personal pronouns harus dipakai sesuai dengan subyeknya. Contoh: “Everyone should bring their own drinking bottle tomorrow.”

    Pada contoh kalimat di atas, subyeknya adalah everyone dan personal pronoun yang dipakai adalah their. Maka dari itu, contoh kalimat di atas jadi kurang tepat karena personal  pronoun yang dipakai untuk menggantikan kata everyone kurang tepat. Yang lebih tepat adalah: “Everyone should bring his or her own drinking bottle tomorrow.”

    Dikutip dari kamus daring Cambridge, pronouns dari everyone lebih baik menggunakan his or her atau him or  her karena asumsinya kita tidak tahu gender dari “everyone” ini; it  could be male or female.
  • Tanda baca
    Ini penyakit umum dalam menulis, bahkan dalam bahasa Indonesia sekalipun. Kelihatannya sepele, tapi bisa berakibat fatal. Contohnya: “Let’s eat, Brian!” akan berbeda artinya dengan “Let’s eat Brian!

    Penggunaan tanda baca pada kalimat tersebut akan menentukan nasib dan hidup Brian. Fatal, bukan?


Sebenarnya, masih cukup banyak hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan penulisan menggunakan bahasa Inggris. Tapi itu untuk lain waktu saja. Yang jelas, walau sama-sama dari Inggris, kunci Inggris bukanlah kunci untuk bisa mahir berbahasa Inggris.

Salam #PeopleDevelopment!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Gramedia Academy

Promoting people development by conducting trainings and events based on books published by Gramedia Publishers

Telephone. (021) 53677834
WhatsApp. +6287793103435
Email. [email protected]