Mengenal Era Disrupsi dan Cara Menghadapinya

Rekan-rekan, mendengar istilah “era disrupsi” pasti sudah tidak asing lagi karena akhir-akhir ini semakin banyak diperbincangkan. Era disrupsi adalah era di mana terjadinya perubahan secara besar-besaran yang berdampak besar pula bagi kehidupan. Pada awalnya, istilah disrupsi hanya populer di kalangan para ekonom, namun karena semakin berkembangnya dunia digital maka disrupsi juga merambah ke berbagai aspek kehidupan seperti sosial, budaya, dan politik.

 

Era disrupsi menimbulkan berbagai tantangan. Salah satu yang nyata dan jelas sedang terjadi saat ini yaitu percepatan teknologi, di mana teknologi lama mulai digantikan dengan teknologi baru; misalnya, sebelum adanya ponsel, orang-orang berkomunikasi hanya melalui surat. Kini, semua orang sudah tidak lagi menggunakan itu karena surat membutuhkan waktu yang lama diterima dan membalas, sementara sekarang orang-orang sudah menggunakan koneksi internet dan aplikasi dalam ponsel pintar yang bahkan mempertemukan dua pihak secara langsung lewat panggilan video. Dalam waktu singkat, bahkan hanya hitungan menit saja, kita bisa langsung berkomunikasi dua arah. Contoh lainnya adalah percepatan industri. Kita baru saja masuk ke era industri 5.0, padahal belum lama ini kita masih di 4.0. Pada dasarnya, disrupsi telah menyebabkan produk lama menjadi usang, tidak dapat digunakan, dan terlalu mahal untuk tetap dilakukan. Lalu bagaimana kita menghadapi era disrupsi?

 

  1. Memiliki growth mindset

Growth mindset atau pola pikir berkembang sangat dibutuhkan dalam menghadapi era disrupsi. Ketika rekan-rekan memiliki fixed mindset (pola pikir stagnan atau diam di tempat), rekan-rekan akan rentan untuk mengalami kegagalan dalam meraih tujuan hidup. Seseorang yang memiliki growth mindset akan bekerja lebih keras dalam mengembangkan keterampilan yang dimiliki untuk mencapai tujuan hidupnya. Pola pikir growth mindset juga dapat membuat rekan-rekan berani untuk menghadapi tantangan dan mencoba hal baru.

  1. Melakukan inovasi

Di era disrupsi, perusahaan juga dituntut untuk mengalami perubahan yang lebih kreatif. Perusahaan yang tidak menjalani inovasi akan rentan mengalami kegagalan. Salah satu contoh perusahaan yang tidak melakukan inovasi yaitu Blackberry, yang gagal dalam bersaing mengembangkan inovasi ponsel. Para konsumen lebih memilih beralih ke smartphone yang memiliki sistem operasi Android atau lainnya karena fitur yang ada pada Blackberry terbatas dan tidak memiliki fitur layar sentuh. Meskipun sempat booming di tahun 2009, tetapi akhirnya Blackberry menghentikan sistem operasinya yang bernama Blackberry OS pada Januari 2022.

  1. Meningkatkan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia)

Tidak hanya inovasi, kunci keberhasilan dalam menghadapi era disrupsi adalah meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Perusahaan yang memiliki SDM yang memadai tentu akan lebih cepat menuju keberhasilan dibanding perusahaan yang tidak mementingkan SDM. Di era disrupsi tidak cukup jika hanya bermodalkan teknologi yang canggih, tetapi perusahaan juga harus memiliki Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Teknologi yang canggih tidak akan berguna jika manusia yang mengoperasikan teknologi tersebut tidak memiliki karakter yang cerdas dan kreatif.

  1. Meningkatkan skill

Di era disrupsi, perusahaan akan lebih selektif dalam memilih karyawan. Perusahaan akan memilih karyawan yang cerdas, kreatif, inovatif, serta memiliki skill yang baik. Semakin selektif perusahaan dalam memilih karyawan, maka semakin ketat pula persaingan dalam dunia kerja. Oleh karena itu, kita bisa meningkatkan skill dengan mengikuti kelas pelatihan atau kursus. Skill yang kita miliki juga tidak cukup satu tetapi sebisa mungkin kita memiliki banyak skill yang dibutuhkan oleh perusahaan.

 

Zaman tak bisa dilawan, disrupsi tak tertahankan. Kitalah sebagai manusia, sebagai pengguna, serta sebagai makhluk yang mampu berpikir dan berakal budi, yang harus bersiap mengubah dan menyesuaikan dengan tantangan zaman di era yang semuanya cepat berubah. Zaman akan lebih ramah bagi dia yang mampu menjadikannya teman, bukan malah dilawan. Salam #PeopleDevelopment!

1 thought on “Mengenal Era Disrupsi dan Cara Menghadapinya”

  1. teknologi futuristik

    Era disrupsi dan cara menghadapinya penting untuk dipahami. Kemajuan teknologi terus membuka peluang baru di berbagai sektor. Museum Digital merupakan inovasi yang memungkinkan pengunjung menikmati seni, sejarah, dan budaya secara virtual dan online.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Gramedia Academy

Promoting people development by conducting trainings and events based on books published by Gramedia Publishers

Telephone. (021) 53677834
WhatsApp. +6287793103435
Email. [email protected]